Category Archives: Volunteers

Mimpi-Mimpi Pelangi: Kesan Pemain Musik (Kak Rikat)

Selain penonton, Kak Rikat Parikesit yang ikut berkontribusi dalam acara sebagai salah satu pemusik dari Derik Orchestra juga membagikan kesannya:

MMP2_Pemusik.jpeg

“Kak…, sekali lagi terima kasih dan congratulations banget atas pertunjukan yang luar biasa tadi. Bener-bener ketika keajaiban chemistry bekerja sih. Pas GR masih berantakan banget, bahkan nggak selesai GR-nya, tapi pas show lancar dan berhasil Ngena!

Salut sama Kak Shinta dan teman-teman Sahabat Anak atas dedikasinya!”

Terima kasih banyak, Kak Rikat! 😀

Kesan Kakak & Adik Area Taman Indira di JSA XXI

Peserta Jambore Sahabat Anak XXI dari area Taman Indira juga ingin berbagi kesankesan mereka selama mengikuti Jambore 22-23 Juli yang lalu. Yuk, kita simak bersama….

Hai, kenalin kita dari Area Taman Indira. Di bawah ini ada sedikit cerita tentang area Taman Indira loh. 🙂

Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba, hari saat anak-anak berkumpul di satu area yang telah ditentukan, ditemani oleh kakak-kakak pendamping yang akan menemani adik-adik selama 2 hari 1 malam pada acara tersebut. Acara itu adalah JAMBORE SAHABAT ANAK XXI. Selama 2 hari 1 malam kakak-kakak pendamping akan menemani adik-adik bermain, belajar, makan bersama, bernyanyi, dan masih banyak lagi. Jambore Sahabat Anak tahun ini bertemakan “KELUARGAKU PELINDUNGKU”.

Banyak hal-hal baru yang bisa didapatkan oleh adik-adik pada saat mengikuti acara Jambore. Di Jambore, mereka berkumpul dengan teman-teman yang seumuran dengan mereka, mereka bisa bermain bersama, makan bersama, bercerita dan masih banyak yang dapat dilakukan di acara ini. Di Jambore Sahabat Anak adik-adik ditemani oleh kakak-kakak pendamping yang akan selalu menemani mereka dan di Jambore Sahabat Anak juga yang memberikan dan mengajarkan hak anak yang sebenarnya. Hak anak yang pantas mereka dapatkan, hak yang sama dengan anak-anak lainnya. Banyak suka-duka saat mengikuti Jambore tapi itu semua terbalaskan dengan kebahagiaan, senyum adik-adik semua.

Banyak kesan dari adik-adik dan kakak-kakak pendamping selama mengikuti Jambore. Mereka senang bisa mengikuti acara Jambore lagi, dan mereka berharap semoga mereka masih bisa mengikuti Jambore-Jambore selanjutnya. 🙂

Kesan adik-adik :

Kita senang bisa ikut Jambore, kita bisa punya banyak temen, bisa main bareng, belajar bareng, nyanyi-nyanyi bareng, makan bareng, dan masih banyak lagi. Apalagi kita ditemenin sama kakak-kakak yang selalu nemenin kita pas main games, kalo lagi makan, kita mau mandi, pas kita mau tidur, kakak-kakaknya selalu nungguin kita, apalagi pas mau tidur mereka pada nungguin kita sampe bener-bener kita tidur baru deh mereka tidur. Semoga kita bisa ikut Jambore lagi yah, Kak. 🙂 Terima Kasih Jambore Sahabat Anak.

Kesan kakak-kakak:

Seneng banget bisa nemenin adik-adik selama 2 hari 1 malem, yah walaupun sedikit cape dan gak mandi :D, tapi ga papa semua hilang pas ngeliat adik-adik ketawa. Intinya kakak-kakaknya senengngeliat mereka juga seneng.Terima Kasih Jambore Sahabat Anak. 🙂

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Kenangan Kakak Pendamping Sanggar Budaya Mandiri di JSA XXI

Nah, membaca kisah berikut dijamin bakal buat Sahabat yang pernah jadi alumni pendamping pengen buka lagi album-album kenangan Jamborenya dan lihat foto-foto saat bersama adik dampingannya. Pasti ada yang langsung kangen sama mantan adik dampingannya. Kisah Jambore ini diceritakan kembali oleh Kak Tika dan mengambil sudut pandang pengalaman Kak Tika sendiri saat menjadi pendamping. Saya pribadi sangat tersentuh loh saat membacanya….

Saya Tika dari Sanggar Budaya Mandiri, ini adalah tahun ke-3 saya menjadi kakak pendamping di Jambore Sahabat Anak. Sebuah pengalaman tak terduga yang sangat mengesankan 2 hari 1 malam melakukan aktivitas bersama adik-adik disana. Tahun ini saya dari Sanggar Budaya Mandiri bersama dengan Bimbel Plumpang berada dalam satu tenda dengan nama tenda Rumah Betang. Sungguh hal yang tidak pernah diduga sebelumnya.

JSA7_1Pagi itu setelah tiba seperti biasa kami selalu disambut oleh kakak panitia dengan menyanyikan yel-yel dengan penuh semangat.  Tahun ini saya mendapatkan adik dampingan yang memang cukup kecil usianya dari Bimbel Plumpang. Namanya Linda. Dia sangat aktif jadi memang harus cukup ekstra tenaga untuk menemani kesana kemari. Awal perkenalan Linda memang anak yang mudah dekat dengan orang lain, tidak butuh waktu lama untuk dekat dengan dia.

Saat mulai bermain games, Linda dan semua adik-adik yang lain sangat menikmati permainan. Beberapa cerita saya dapati ketika kami mulai bermain games menggambar bentuk tubuh di kertas besar lalu menandai bagian-bagian mana yang pernah disakiti. Sedikit miris kedengarannya ketika ada beberapa anak yang memang mengalami kekerasan baik fisik maupun non fisik.

Linda yang saat itu menjadi adik dampingan saya memang sangat aktif, terkadang minta digendong dan selalu mengajak main kesana kemari. Hari itu matahari cukup terik dan aktivitas cukup melelahkan, sehingga banyak juga kakak pendamping yang mulai kelelahan menjaga adik-adik yang sangat bersemangat. Saya bilang ke Linda, “Kalo Linda mau ke mana-mana harus bilang Kak Tika dulu ya, enggak boleh sendirian.” Jadi setiap Linda ingin melakukan aktivitas apapun harus dengan saya. Ada sedikit kejadian lucu ketika Linda ingin mandi. Dia benar-benar ingin mandi di bilik-bilik mandi darurat yang ditutup oleh terpal (kakak pendamping pasti tau, haha).  Alasannya karena dia mau mandi pakai shower, padahal itu hanya keran air yang ditaro di atas menyerupai shower. Ya, baiklah saya ikutin kemauannya. Akhirnya dia mandi.

Ada lagi kejadian saat dia ingin buang air besar. Saya agak bingung semua toilet penuh. Sekalinya ada di mobil WC keliling, tapi tidak ada air. Akhirnya saya bolak-balik ambil ember yang ada airnya. Haha, cukup melelahkan. Lalu setelah malam saat tidur dia mau tidur di samping saya. Saat tidur saya pakaikan dia lotion anti nyamuk supaya dia nyenyak. Dia bilang, “Terimakasih.” Manis sekali, hihihi…. Karena cuaca malam agak dingin dia agak kedinginan. Malam itu saya tidak nyenyak. Setiap terbangun saya selalu menyelimuti dia dengan selimut dari kakak pendamping yang selimutnya saya tarik, haha.

JSA7_2Saat subuh tiba saya bergegas untuk sholat bersama beberapa kakak pendamping. Linda dan anak yang lain masih nyenyak tidur. Ketika saya kembali dia masih tidur, dan matahari mulai terbit lalu tenda pun mulai ramai kembali. Kami pun bersiap melakukan senam pagi dan merayakan peringatan Hari Anak Nasional dengan bermain holi. Ini sangat menyenangkan. Setelah selesai, kami makan bersama dan kembali melakukan mission games. Kami harus membantu adik-adik membuat perisai dan topeng. Saya dan Hani (kakak pendamping) membuatkan perisai yang cukup besar sehingga hampir menutupi seluruh tubuh Linda, haha. Dan topeng yang tidak terkesan seperti super hero karna saya membuatkan topeng berbentuk Hello Kitty. Tapi dia sangat senang dan tidak komentar apapun katanya bagus, hahaha. Setelah mission games selesai kami makan siang bersama, di saat makan siang dia tidak bisa makan mie dengan sumpit lalu saya coba bantu dia, tapi dia bilang, “Kaka Tika ini dibungkusin aja, buat di rumah.” Saya tanya, “Kenapa engga makan di sini? Nanti kamu lapar belum makan. Lalu kata dia, “Buat makan di rumah aja nanti bareng-bareng, ini jeruknya juga.” Hmm… akhirnya saya carikan plastik untuk membungkus makanannya dan jeruknya saya taruh di kantung sisi kanan tasnya yang sudah saya rapikan semua peralatannya yang dia bawa.

Tibalah saat terakhir penutupan Jambore Sahabat Anak. Saat itu Linda benar-benar memeluk saya dengan erat sambil menangis, hingga saya pun ikut menangis. Dia sama sekali tidak mau melepas pelukannya, begitu juga saya. Dia bilang terima kasih. Terharu sekali. Kakak pendamping yang lain pun begitu. Sampai saat detik-detik terakhir berpisah pun dia masih menangis kalau melihat saya. Sampai hari ini setelah berpisah, beberapa kali sudah saya post foto saya dengan Linda. Memang cukup rindu dengan anak itu dan anak-anak yang lain di Tenda Rumah Betang. Pengalaman yang menyenangkan dan baru setiap tahunnya.

Kesan & Pesan Area Profesional Sinergi Indonesia bagi JSA XXI

Peserta dari area Profesional Sinergi Indonesia (PSI) juga ingin menyampaikan kesan dan pesan dalam mengikuti Jambore Sahabat Anak XXI di Buperta Ragunan 22-23 Juli 2017. Mari kita simak bersama….

“Halo, perkenalkan nama saya Bintang Ayu Oktavia, anak binaan dari PSI. Nama tenda saya Bubungan Lima. Kesan saya dalam mengikuti Jambore Sahabat Anak sangat senang karena bisa bertemu teman-teman baru se-Jabodetabek, kakak-kakak pendamping melakukan kegiatan bersama-sama itu menyenangkan dan sangat melelahkan juga. Tapi itu semua terbayar karena keseruan saat kita bermain games, menari apalagi waktu kedatangan Prilly. Woooow, saya senang melihat Prilly ikut memeriahkan dalam merayakan Hari Anak Nasional. Ini pengalaman pertama saya ikut dalam Jambore Sahabat Anak, setelah mengikuti semua acara, saya sangat senang dapat belajar pengalaman baru. Saya masih ingat 10 Nilai Keluarga bersama teman-teman dan kakak pendamping yaitu saling menghormati, saling melindungi,  saling membantu, saling menyayangi, nyaman/aman, saling memaafkan, harmonis, saling percaya, saling berbagi, dan menjaga kebersihan diri & lingkungan.”

– Bintang Ayu Oktavia (Adik PSI)

Kesan dari kakak-kakak pendamping:

  • Saya sangat senang dan bersyukur dapat menjadi kakak pendamping di acara Jambore Sahabat Anak. Dari kegiatan ini saya belajar banyak hal hingga saya dapat semakin peduli dengan orang yang ada di sekitar saya—terkhususnya adik yang saya dampingi—menjadi pelindung dan menjadi sahabat bagi mereka, menjadi teman melakukan segala kegiatan bersama, mengenal adik-adik melalui berbagi cerita dan bercanda tawa dengan adik-adik, mengenal  kakak-kakak pendamping yang lain. Saya juga diingatkan bahwa mengasihi setiap anak-anak merupakan hak dan sangat perlu bagi mereka.

  • Melalui kegiatan ini adik-adik mendapat banyak ilmu, belajar bersosialisasi dengan teman-teman yang baru pertama kali bertemu, belajar peduli tidak egois memperhatikan teman-teman. Dan belajar mendengarkan Kakak-kakanya yang baru dia kenal.

  • Kegiatan-kegiatannya sangat berkesan  apalagi yang Ular Naga, mengajarkan untuk saling melindungi. Dan memindahkan triplek, kakak-kakak berjuang menggendong adik-adiknya, ini  mengajarkan bekerja sama harus mau berkorban.

  • Semoga  melalui acara ini anak-anak di Indonesia lebih giat lagi dalam belajar melakukan 10 nilai keluarga dalam kehidupan sehari-hari, di sekolah di rumah dan di masyarakat.

Harapan kami ke depannya, Jambore Sahabat Anak semakin memberi dampak bagi anak-anak di Indonesia dan kegiatan ini menjadi  rutinitas yang memberikan kesempatan untuk anak-anak dapat belajar nilai kehidupan dan bermain. Dan supaya anak-anak tidak takut untuk bermimpi, supaya mereka giat belajar dalam mencapai mimpi tersebut.

Sukses selalu untuk Jambore Sahabat Anak. Teruslah berjuang dan semakin kreatif  untuk anak anak bangsa Indonesia.

Terimakasih, salam dari PSI.

JSA6

Sepenggal Kisah Area Kota Tua di Jambore XXI

Berikutnya ada salah satu area binaan Sahabat Anak yaitu area Kota Tua yang ingin berbagi kisah Jambore Sahabat Anak XXI mereka. Kisah ini sukses membuat saya senyum-senyum sendiri lho Sahabat. Kisah Jambore ini berhasil dikisahkan kembali dengan jenaka oleh Kak Aga dari Kota Tua. 😀

JSA5_1.jpg

Rumah Bolon di JSA XXI

Ini sepenggal kisah Jambore untuk kakak-kakak Rumah Bolon, eh maksudnya Kota Tua. 😀

Kisah ini dimulai dengan petualangan 21 pemuda-pemudi yang menguji diri sembari menyalurkan kelebihan stok kasih-sayang untuk mengasuh 38 bocah selama 2 hari 1 malam.

“Nanti kita akan seru-seru bareng, loh.” Itu gaung yang terdengar sebelum muda-mudi ini menenteng 2 bocah kemana-mana selama kurang lebih 48 jam itu. Mayoritas dari muda-mudi ini, tidak pernah ikut Jambore Sahabat Anak apalagi menjadi fulltimer di lembaga pengasuh anak. 😀 Sehingga, bayangan yang ada di kepala hanyalah bayangan tingkah adik-adik selama bimbingan belajar di Sahabat Anak Kota Tua yang notabene hanya 2 jam per pertemuan, alias “Kayanya manis-manis deh, mereka.”

Hingga tibalah hari yang ditunggu-tunggu….

Senyum para panitia sejak dari gerbang Bumi Perkemahan Ragunan membuat luapan semangat semakin tak terbendung, yang dilanjutkan sorak sorai dan opening stage membuat muda-mudi ini mantap pada tujuan utama mereka yaitu menyalurkan kasih sayang kepada adik-adik.

Terik panas tak mengurangi semangat untuk bermain dan tertawa bersama, meski kadang harus diselingi dengan helaan nafas panjang atas kenakalan bocah sugar rush ini. 😀 Ada juga kakak yang berjuang melawan ego diri sendiri supaya lebih care sama adiknya. Do something yang bukan doi banget juga ada. Semua lagi-lagi demi pengalaman berbagi kasih sayang kepada adik-adik yang mungkin tidak mendapatkannya dari lingkungan tempat tinggal mereka.

Membawa botol minum kemana-mana demi memastikan adik asuhan tidak kehausan, memastikan adik-adik sudah makan, mandi, minum vitamin, hingga memotong kuku adik adalah hal-hal baru dan tidak biasa namun mengesankan juga buat muda mudi ini. Persiapan jadi bapak/ibu yang baik, kata mereka. Hehe….

Meski tetap memantau adik asuh masing-masing, kebanyakan dari muda-mudi ini merasa belum maksimal dalam mengasuh adik-adik sehingga  sewaktu Kak Ari–sosok yang membawakan acara mewekmewek menjadi tidak terlupakan itu–meminta kakak dan adik bergandengan tangan dan adik menyampaikan rasa terima kasih dan permintaan maafnya ke kakaknya itu tuh rasanya melelehhhhhhhhh dan ada bisikan dalam hati yang bilang “Ya ampun gue belom ngelakuin yang terbaik buat mereka, kadang suka gak mikirin mereka, suka acuh gitu sama mereka. ”

Rasanya we are doing nothing tapi diterimakasih-in plus pake air mata ituutuuhhhh BONUS BANGET!

Pada akhirnya muda-mudi ini udah lupa tuh dengan kesel-keselnya kalo adik-adik lari-larian waktu disuruh mandi atau sholat. Udah lupa tuh dengan kesel-keselnya kalo adik-adik pada berantem dan datang kekakaknya buat laporan nangis doank :D. Pokoknya yang diinget cuma “Taking care of them were that fun, tho!”

Akhirnya, setetes dua tetes air mata dari 38 bocah itu menancap dalam hati 21 muda mudi ini dan membuat sebagian hati terketuk dan mencoba berkomitmen di lapak Sahabat Anak Kota Tua. 😀

Mungkin kisah ini tak seindah kisah Cinderella yang menemukan pangerannya, tapi percayalah Jambore Sahabat Anak XXI tetap membekas di hati ^^ Danke Panitia JSA XXI! Salam Sahabat!

Pengalaman Karya Anak Bangsa di JSA XII

Kisah berikut merupakan kisah dari area Karya Anak Bangsa (KABASA). Mari kita simak pengalaman apa saja yang berkesan buat mereka selama Jambore Sahabat Anak XXI berlangsung….

Berada di dalam satu tenda dengan 40 anak kecil. Jangan ditanya bagaimana sibuknya. Ibarat kalau kita robot yang digerakkan oleh baterai, mereka digerakkan oleh aki, energinya nggak habis – habis.

JSA4_1

Pengalaman dua hari dan satu malam itu kami selaku para pendamping memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk berinteraksi langsung dengan adik-adik binaan kami serta ada tambahan adik-adik dari area lain, karena kami berada dalam satu tenda  dengan area The Umbrella Wisdom yang tergabung dalam tenda LIMAS.

“Ada satu anak yang sekilas kok seperti ada tanduk di kepalanya ya… bwandel pwol! Eh siapa sangka, pas hari terakhir, menjelang kepulangan dia dateng terus salim. Seketika itu juga tanduknya hilang dan bergantikan sayap bak malaikat. Menurut gue, anak kecil itu ibarat pedang bermata dua, kalau kita didik dengan baik, maka bisa jadi pelindung kita. Sebaliknya, kalau kita salah didik, dia bisa jadi ‘senjata makan tuan’. Hidup anak-anak! Mau anak jalanan, mau anak rumahan, mau anak gedongan, tetap anak-anak. Selamat #HariAnakNasional #jamboresahabatanak!”

Nayli Suroya (Volunter KABASA)

JSA4_2

JSA4_3“Ini adalah pertama kalinya saya ikut Jambore Sahabat Anak. Saya sangat senang karena belum pernah merasakan kemah bersama kakak-kakak yang baik hati. Dan saya juga senang karena banyak permainannya.”

Amel, 12 tahun (Adik binaan KABASA)

 

JSA4_4“Saya sudah tiga kali ikut Jambore Sahabat Anak, dan saya selalu senang. Walaupun capek tapi tidak terasa karena selalu tertawa bersama teman-teman yang lainnya. Saya pengen ikut lagi tahun depan.”

Sarah, 12 tahun (Adik binaan KABASA)

“Game terseru yang saya ikuti di Jambore, saya selalu semangat di setiap permainan karena saya sangat senang bisa ikut di Jambore dan ini Jambore pertama kalinya buat saya.”

Zumpa Siregar, 13 tahun (Adik binaan KABASA)

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

JSA4_9

Kami dipertemukan dalam Jambore Sahabat Anak. Jambore XXI adalah Jambore kami yang ke enam bersama KABASA (Karya Anak Bangsa) Bekasi. Dari yang tidak kenal satu sama lain sampai menjadi sebuah keluarga dan selalu support proyek – proyek sosial bersama KABASA dalam rangka pemberdayaan anak – anak marginal. Terima kasih Yayasan Sahabat Anak.”

– Cepy Misbakhul Qolby (Volunter KABASA)

JSA4_10

Tenda Limas (KABASA & The Umbrella Wisdom)

Cerita Area Bungur di JSA XXI

Area Bungur yang merupakan area Mitra Sahabat Anak juga ingin berbagi kisah mereka selama Jambore yang lalu. Kisah ini kembali diceritakan oleh Kak Danies Almas Thifal. Selamat membaca, Sahabat!

 23 Juli merupakan Hari Anak Nasional dan bertepatan dengan diselenggarakannya Jambore Sahabat Anak XXI di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta. Tema Jambore Sahabat Anak untuk tahun ini adalah  Keluargaku Pelindungku. Dari Bungur Punya Cerita di event selama 2 hari (22-23 Juli 2017) tersebut.

Pada hari pertama, tiba di meetpoint pukul 05.18 WIB dan adik-adik sudah berkumpul menunggu jemputan. Adik-adik sangat excited, bahkan ada adik yang sudah bangun pada pukul 3 pagi! Kemudian kami berangkat dari Bungur pukul 6 dan tiba di Bumi Perkemahan Ragunan pukul 7 WIB. Oh ya, kami berangkat bersama adik-adik dan kakak-kakak dari Rumah Belajar Senen juga. Begitu tiba di Bumi Perkemahan Ragunan, kami langsung disambut oleh kakak-kakak panitia Jambore Sahabat Anak yang tidak kalah semangat dari adik-adik. Kami diminta untuk menyanyikan yel-yel kelompok tenda kami. Setelah itu, adik-adik diminta untuk menjiplakkan tangan mereka di kain menggunakan cat yang telah disediakan. Kemudian, kami diarahkan menuju tenda kami yakni tenda Rumah Kebaya. Sambil menunggu opening ceremony dimulai, kami menyantap makan pagi bersama terlebih dahulu. Tak lupa adik-adik diajak untuk mencuci tangan dan berdoa sebelum makan.

Tak lama kemudian, datang kelompok yang satu tenda dengan Bungur yakni KOPLAK. Mereka datang dari Cilincing, loh! Mereka datang ke lokasi Jambore pakai kendaraan darat kok, bukan kendaraan air, hehehe. FYI, KOPLAK itu singkatan dari Kelompok Anak Laut Kreasi, unik ya? Adik-adik dan kakak-kakak dari KOPLAK segera bergabung dengan kami untuk makan pagi bersama. Setelah makan pagi bersama, kami semua berfoto bersama menggunakan kaos yang telah disediakan panitia.

JSA3

 

Setelah itu, kami segera menuju panggung utama karena opening ceremony akan segera dimulai. Opening ceremony dilaksanakan di depan panggung utama dan dipandu oleh pembawa acara. Opening ceremony dimulai dengan berdoa dan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan sambutan dari Kordinator Jambore Sahabat Anak XXI, yakni Kak Icha. Dalam opening ceremony, semua peserta Jambore membacakan Deklarasi Gerakan Sahabat Anak, 10 Hak Anak Indonesia, dan 10 Janji Peserta Jambore Sahabat Anak. Setelah itu, kami menyanyikan Mars Jambore Sahabat Anak.Opening ceremony juga disertai pelepasan balon 10 Hak Anak.

Setelah mengikuti opening ceremony, peserta Jambore kembali ke tenda masing-masing untuk beristirahat sejenak dan mengikuti games di tenda masing-masing yang dipandu oleh panitia yang datang ke tenda. Di tenda Rumah Kebaya, ada Kak Maria dan Kak Sodip yang memandu games. Terdapat 2 games,  yang pertama tebak gambar dan yang kedua ular tangga. Namun, games-nya bukan sembarang games, melainkan ada pelajaran yang dapat diambil. Kedua games tersebut mengenalkan nilai-nilai yang terdapat dalam keluarga, yakni saling menghormati, saling melindungi, saling membantu, saling menyayangi, nyaman, aman, harmonis, saling percaya, saling berbagi, serta kebersihan diri. Setelah games di tenda, kami semua menghias tenda kami. Karena nama tenda kami adalah tenda Rumah Kebaya, kami menghias tenda kami agar mirip seperti rumah tradisional khas Betawi. Adik-adik dan kakak-kakak saling membantu dan bekerja sama dalam menghias tenda. Setelah kami selesai menghias tenda, kami istirahat, ibadah, dan makan siang bersama sebelum agenda selanjutnya yakni Amazing Race.

Di Amazing Race ini, adik-adik bermain dari satu pos ke pos lainnya. Setiap permainan mengandung nilai-nilai yang terdapat dalam keluarga, seperti games di tenda sebelumnya. Di salah satu pos, adik-adik diajarkan cara merawat kebersihan tangan dan kuku. Di pos lainnya, adik-adik bekerja sama untuk pindah dari satu tempat ke tempat lainnya melalui suatu alas yang diestafet. Di salah satu pos lainnya, adik-adik dan kakak-kakak pendamping bekerja sama untuk membawa balon yang ditempelkan di antara tubuh adik-adik dan kakak-kakak. Masih banyak pos lainnya yang membawa keceriaan adik-adik serta memberikan adik-adik pelajaran mengenai nilai kekeluargaan. Amazing Race selesai sekitar pukul 16.30 WIB dan kami semua kembali beristirahat dan membersihkan diri setelah mengikuti rangkaian acara dari pagi hingga sore.

Sekitar pukul 19.00 WIB, peserta Jambore kembali berkumpul di depan panggung utama untuk menyaksikan penampilan dari adik-adik yang lolos audisi untuk tampil pada malam hiburan. Adik-adik sangat menikmati penampilan yang disuguhkan. Di pertengahan acara, adik-adik kedatangan aktris yang juga merupakan brand ambassador dari salah satu sponsor acara yakni kak Prilly Latuconsina. Begitu kak Prilly naik ke panggung, adik-adik yang tadinya duduk, semuanya langsung berdiri dan mendekat ke arah panggung tanpa aba-aba. Yup, mereka sangat senang kedatangan kak Prilly. Kak Prilly datang untuk menyemangati adik-adik agar rajin belajar supaya dapat meraih cita-cita mereka. Selain itu, kak Prilly juga  mengajak adik-adik untuk menyanyikan beberapa lagu bersama-sama. Sebelum kak Prilly datang, adik-adik juga dihibur oleh kakak-kakak dari Joy Music. Acara untuk hari pertama berakhir pada pukul 21.30 WIB dan semua peserta kembali ke tenda untuk istirahat dan me-recharge energi untuk esok hari.

JSA3_2.jpg

Pada hari kedua, kegiatannya tidak kalah seru dari hari pertama. Sejak pukul 5 pagi adik-adik sudah bangun dari tidurnya dan bersiap-siap untuk melaksanakan senam pagi bersama sekaligus merayakan Hari Anak Nasional. Pukul 6.30 WIB peserta jambore kembali berkumpul di depan panggung utama untuk melaksanakan senam pagi yang dipimpin oleh instruktur senam. Adik-adik dan juga kakak-kakak sangat enjoy dalam senam pagi hari itu. Karena bertepatan dengan dengan Hari Anak Nasional, banyak stasiun televisi dan media massa lainnya datang meliput. Kami juga kedatangan penyanyi dari lagu Keluargaku Pelindungku dan kami pun bernyanyi bersama. Setelah senam pagi dan merayakan Hari Anak Nasional, kami kembali ke tenda untuk sarapan pagi dan bersiap-siap untuk Mission Games.

Pada Mission Games kali ini diawali dengan games di area belakang tenda masing-masing dan dipandu oleh kakak panitia. Kami kembali ditemani oleh Kak Maria. Kak Maria tiba-tiba bertanya kepada adik-adik apakah ada kakak yang hilang? Adik-adik menjawab Kak Sri─salah satu kakak dari KOPLAK. Sekitar 10 menit kemudian, kak Sri kembali ke tenda. Ternyata bukan beliau yang dimaksud oleh kak Maria. Setelah ditelaah, ternyata yang hilang adalah kak Sedhu─penanggung jawab tenda Rumah Kebaya. Kak Maria meminta adik-adik untuk menggambarkan wajah dan menuliskan ciri-ciri kak Sedhu. Setelah itu, adik-adik diminta untuk membuat perisai, pedang, dan topeng dari kertas dan kardus yang disediakan panitia. Selama membuat perisai, pedang, dan topeng, adik-adik juga diminta bergantian untuk menyelesaikan misi yang ada di beberapa pos.

Setelah menyelesaikan misi dan sudah siap dengan perisai, pedang, dan topengnya, adik-adik diberi tahu oleh kak Maria bahwa kak Sedhu sedang disandera oleh para algojo. Dari setiap games, ada clue yang diberikan kakak panitia di setiap pos. Clue tersebut merupakan password yang akan diminta algojo untuk menyelamatkan kakak yang disandera. Inti dari clue tersebut adalah kami datang untuk menyelamatkan kak Sedhu karena kak Sedhu adalah keluarga kami. Saya pribadi merasa di mission games ini, saya diajak untuk merasakan 10 nilai yang ada dalam keluarga, terutama nilai saling melindungi yang sangat muncul dalam mission games ini. Setelah itu, kami semua menuju tempat penyanderaan yang terdapat di sebuah dinding yang ditutupi kain hitam. Terdapat 5 tempat penyanderaan, kami sempat bingung karena kami sama sekali tidak tahu kak Sedhu berada di mana. Kami mendatangi salah satu tempat penyandaraan, dan ternyata kak Sedhu tidak ada di sana. Kami pun pindah ke tempat lainnya. Dan beruntungnya kami langsung menemukan kak Sedhu di sana setelah sebelumnya tidak berhasil menemukan kak Sedhu. Kami pun kembali ke tenda untuk beristirahat dan mengemas barang bawaan kami.

Sekitar pukul 13.45 WIB kami kembali berkumpul di depan panggung utama untuk melaksanakan closing ceremony. Adik-adik kembali disuguhi penampilan dari adik-adik dari beberapa area yang lolos audisi untuk tampil. Pada closing ceremony ini juga diumumkan kelompok terbaik di setiap kategorinya. Tenda Rumah Kebaya mendapat predikat terbaik kedua di kategori menghias tenda. Adik-adik dan kakak-kakak pendamping dari tenda Rumah Kebaya sangat bahagia mendapat predikat ini. Adik-adik pun mendapat hadiah yang cukup banyak dari panitia. Setelah pembagian hadiah, ada Kak Septiarin yang menggiring suasana menjadi haru biru. Kak Septiarin mengajak adik-adik untuk duduk di dekat kakak pendampingnya dan mengingat kembali momen-momen yang telah dilewati bersama. Adik-adik juga diajak untuk mengucakan maaf dan terima kasih kepada kakak pendamping. Di momen seperti ini, banyak adik-adik dan kakak-kakak yang menangis karena tidak kuat menahan haru. Di akhir acara, kami menyanyikan lagu berjudul Sahabat dan adik-adik memberikan bunga ke kakak pendampingnya masing-masing. Acara pun selesai dan setiap kelompok kembali ke area masing-masing.

Dari pengalaman mengikuti Jambore Sahabat Anak XXI ini, kami mendapatkan banyak sekali pelajaran. Ketika menjadi seorang kakak dari dua orang adik, dan kami pun harus bisa menjadi contoh yang baik. Ketika adik-adik menceritakan kehidupan mereka, saya pun belajar untuk menjadi pendengar yang baik. Ketika adik-adik kekeuh untuk melakukan hal yang memang sebaiknya tidak dilakukan, di situlah kami belajar untuk mengajak adik-adik untuk mengalihkan ke arah yang baik. Jambore Sahabat Anak telah memberikan keceriaan kepada adik-adik, juga kepada kakak-kakak pendamping. Adik-adik pun pulang dengan “pelajaran” yang diberikan selama acara. Semoga adik-adik dapat mengambil hal-hal yang baik dan meninggalkan hal-hal yang kurang baik. Terima kasih Sahabat Anak telah mengadakan acara sebaik Jambore Sahabat Anak XXI.

Kesan-kesan Area Anak Harapan (AHA!) di JSA XXI

Berikut adalah kesan-kesan para kakak pendamping Jambore Sahabat Anak dari area Anak Harapan (AHA!). Yuk, kita simak….

Terima kasih untuk kesempatan yang diberikan bagi kami untuk berbagi kesan kami sebagai pendamping di JSA 2017 ini. Kami adalah beberapa kakak pendamping dari AHA! (Anak Harapan) area Puri Kembangan, Jakarta Barat. Begitu banyak pengalaman berharga yang kami dapatkan dari 2 hari 1 malam di JSA. Kami doakan agar Tuhan YME terus merestui jalannya acara ini di masa yang akan datang, demi menyatakan harapan bagi anak-anak bangsa di ibukota yang tercinta.

Charlene Karina:

“Saya merasa bersyukur sudah diberikan kesempatan untuk menjadi kakak pendamping di Jambore Sahabat Anak XXI. Pengalaman yang menurut saya paling seru dan berkesan dari acara kemarin adalah saat permainan terakhir saat kakak pendamping dan adik-adik bekerja sama membuat peralatan perang untuk menolong salah satu kakak di tenda yang diculik oleh algojo. Permainan tersebut merupakan representasi bagaimana seorang keluarga melindungi anggota keluarganya yang sedang dalam kesulitan. Harapan saya agar adik-adik maupun kakak pendamping yang ambil bagian dalam acara ini bisa mendapatkan pengalaman berkesan sehingga di tahun depan memiliki keinginan untuk mengikuti acara ini lagi.”

Lia Karliana:

“Pengalaman yang paling berkesan adalah ketika adik-adik bercerita dengan riang dan semangat mengenai keseruan yang mereka alami, terutama ketika mereka bercerita mengenai acara malam seni (bertemu artis dan melihat tarian modern) dan juga permainan-permainan di hari ke-2.”

Windy:

“Jambore Sahabat Anak adalah Jambore pertama bagi saya dan juga bagi adik-adik bimbingan kami dari AHA! (Anak Harapan). Acara Jambore ini sangat berkesan dan merupakan pengalaman berharga bagi kami dari AHA! Tidak hanya kami diajak untuk bersenang-senang dengan teman-teman baru, tetapi kami dapat melihat contoh nyata dari kebersamaan yang harmonis dan dedikasi dari kakak-kakak pembina maupun panitia yang telah memberikan yang terbaik demi kelangsungan acara ini. Harapan saya adalah agar adik-adik dari AHA! dan dari semua area lainnya bisa terus mengenang JSA 2017 dan menjadikannya sebagai motivasi untuk bertumbuh menjadi anak yang sadar akan hak-nya dan menjadi pemuda-pemudi yang kelak akan mengharumkan nama bangsa dan membawa kemuliaan bagi Tuhan sang Pencipta :).“

Santi:

“Ini adalah tahun pertama kami mengikuti Jambore Sahabat Anak. Dari awal persiapan Jambore sudah terlihat kerja keras kakak-kakak panitia agar tujuan Jambore dapat tercapai. Terima kasih sudah membuat anak2 mendapatkan haknya untuk bermain lewat Jambore ini “

JSA2

Pendamping AHA!: Charlene, Karliana, Windy, Fauzi, Santi 🙂
Adik Peserta: Fatimah, Nurul, Aulia, Winda, Santi, Andrian, Adel, Wilda, Anggi